Sabtu, 26 Desember 2015

RESENSI BUKU

TUGAS BAHASA INDONESIA




Oleh :
SANDY MULIA ARHDAN
Kelas XII IAI






MADRASAH ALIYAH NEGRI 2 (MAN 2) BATUSANGKAR
KECAMATAN LIMO KAUM KABUPATEN TANAH DATAR
SUMATERA BARAT
2013




PELATIHAN SHALAT KHUSU’
Shalat sebagai meditasi tertinggi dalam islam
Judul buku                  :Pelatihan shalat khusu’         
Editor                          :Abu sangkan dan Mardianto B Santoso 
Penerbit                       :Kerja sama Yayasan Shalat Khusu’ dan     Manajemen Masjid Baitul Ihsan bank Indonesia-Jakarta
Cetakan                       :Cetakan pertama,Agustus 2004
                                     Cetakan ketujuh belas,April 2009
Tebal                           :133 halaman
ISBN                           :979-98326-3-2





Latar belakang pengarang
Saya lahir tanggal 8 Mei 1965.Sejak kecil hingga tamat sekolah dasar tinggal bersama orang tua di pinggiran pantai selat Bali,desa Alasbuluh,Banyuwangi.Sekolah Menengah Pertama tamat di Banyuwangi,kemudian dilanjutkan sekolah perkebunan (SPbMA) di jember namun tidak selesai,karena tidak betah dengan urusan cangkul mencangkul.lalu kabur ke Jakarta tanpa tujuan yang jelas.
Prinsip hidup nomaden yang akhirnya membawa saya sampai di bogor bertemu dengan KH.M. Siradjuddin, yang mula-mula memperkenalkan saya dengan ilmu agama dan sekaligus menamatkan sekolah menengah atas serta belajar nahwu sharaf (tata bahasa arab) . Belajar ilmu falaq dan faraidh di Al baqiyyatush shalihat pimpinan KH Yusuf Kamil di  Cibogo, Bekasi serta ilmu filsafat dari IAIN Syarif  Hidayatullah Jakarta. Saya mulai tertarik dengan ilmu hakikat setelah mengikuti kajian-kajian  tasawuf maupun fiqh dari sesepuh pesantren Al ghazali , Mama’ abdullah bin nuh, seorang ulama tasawuf terkemuka. Setelah beliau meninggal dunia , Saya mulai mempelajari aliran-aliran dalam islam dan perbandingan agama yang sempat membingungkan pikiran saya.
Berbekal ilmu agama yang saya miliki , Saya mulai mencoba membuka pikiran untuk menerima seluruh informasi secara bijak dan objektif  . melalui pergulatan dan perdebatan yang cukup rumit , saya harus melawan perasaan saya dan doktrin yang sudah ditanamkan secara tradisional.saya harus keluar dari paradigma keagamaan saya yang bersifat teosentris menjadi antrophosentris.
            Awalnya, saya menjalankan (latian) sholat hanya untuk diri saya sendiri, karena ajaran ini bersifat pribadi. Yang dirasakan dalam bathin hanya  sebuah pengalaman. Saya tidak berani memberikan jawaban apa-apa kepada rekan-rekan yang mencoba bertanya bagaimana rasanya khusyu’ karena saya khawatir mereka tidak percaya.
            Setelah banyak diadakan diskusi dan mencoba praktek shalat,diantara mereka mengatakan merasakan tentram dan tenang bahkan seolah menerima sesuatu yang diturunkan ke dalam hatinya . Bukan hasil rekayasa pikiran,karena belum pernah menerima atau merasakan sebelumnya.Informasi ini mulai menyebar secara terbuka .
            Saya mulai menulis pada pertengahan tahun 1999 karena di desak rekan-rekan saya agar pemikiran saya terdokumentasi dan mudah di sebarluaskan.Awalnya hanya berupa tulisan-tulisan lepas untuk dibaca di kalangan sendiri.Kemudian pada September 1999,seorang rekan berinisiatif untuk membentuk milis”Dzikrullah” di internet yang merupakan forum tanya jawab kajian hakikat.Melalui milis ini tulisan saya menyebar dengan cepat,sampai akhirnya jamaah Dzikrullah tersebar hampir di seluruh indonesia bahkan di luar negeri,sementara halaqah (kelompok dzikir) terus terbentuk.
Pada tahun 2002 di terbitkan buku pertama berjudul “ Allah menyambut  sholatku” dilanjutkan dengan buku kedua yang berjudul “ berguru kepada Allah” di tahun yang sama.buku-buku tersebut merupakan rangkaian pemikiran saya , baik yang di sampaikan pada misi dzikrullah maupun forum kajian tazkiyyatun nafs. Saya bersyukur  kepada Allah , ternyata sambutan masyarakat begitu luar biasa. Mudah-mudahan karya  saya tidak membawa mudharat bagi umat islam khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.saya sadar akan kekurangan  diri saya dan hanya kepada Allah saya berserah diri. “Ya Allah aku tidak pernah percaya dengan nafsuku sendiri karena selalu mengajak (cenderung) berbuat tidak baik kecuali Engkau memberikan rahmat kepada nafsu ini”.
           

Kelebihan buku
      
          Buku ini mengajak kita untuk memasuki sebuah pengalaman baru, sebuah pencerahan jiwa yang benar-benar bisa dirasakan dengan mudah sekali.
Buku ini juga memberikan tuntutan bagi kita sehingga kita bisa melatih diri kita untuk berusaha melakukan secara shalat secara khusyu’.buku ini memberikan motivasi dan pelajaran kepada kita bagaimana cara kita melaksanakan shalat secara khusyu’.
Ketidakmampuan kita mendapatkan rasa khusyu’ sering di kaitkan dengan persoalan dosa yang telah kita lakukan.Namun,kita tidak akan memasukkan wilayah rahasia Allah ini (dosa) dalam latihan-latihan shalat nanti.Karena yang akan kita bahas adalah sebuah teknik,baik secara psikologis maupun fisiologis,yaitu berkaitan dengan mental dan sikap yang tepat dengan menggunakan metode-metode yang di ajarkan Nabi dan di terapkan beliau semasa hidupnya.kita mempunyai seperangkat teknik yang sistematis untuk mempelajari pikiran dan jiwa kita,kemudian menerapkannya secara disiplin terhadap konsentrasi dan kemauan untuk mendekatkan diri kepada ilahi.kita kemudian akan dapat melakukan perjalanan spritual guna mengeksplorasikan ketinggian dan kedalamannya.Kita memiliki teknologi spritual yang tinggi,yaitu SHALAT.
Teknik-teknik yang di sajikan dalam buku ini,terus menerus mengeksplorasikan harmoni dan keseimbangan diantara dua hal yang berlawanan,jasmani dan rohani,otak kiri dan otak kanan,atau energi positif dan energi negatif.Semoga buku ini memberikan manfaat dan mudah di cerna oleh seluruh kalangan masyarakat.Dan yang paling utama adalah keinginan penulis untuk menyatukan umat melalui satu wacana,yaitu shalat sebagai mazhab dan tharikat universal yang mampu mempersatukan perbedaan kita.
Di saat kita ribut membicarakan perselisihan,maka dengan shalat kita akan berhenti berselisih karena rohani kita akan membumbung menghadap Allah.Sikap inilah yang akan kita aplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat,yaitu rasa tunduk dan patuh kepada Allah di saat kita berhadapan dengan lawan debat kita ataupun aliran yang berbeda dengan kita.Rasa ihsan yang kita peroleh setelah melakukan shalat pertemuan-pertemuan dengan Allah bisa dirasakan manfaatnya.Sebuah pancaran nur ilahi yang menjelma menjadi perilaku akhlaq yang mulia.
Selamat berlatih dan raihlah kedamaian yang memukau perasaan.




Kelemahan buku
            Sebuah buku yang memiliki kelebihan tentunya juga memiliki kekurangan diantaranya:
·         Kata-katanya yang sulit untuk di pahami
·         Gambar yang kurang jelas
·         Penjabarannya kurang sempurna
·         Alasannya kurang logis
·         buku ini kurang memberikan penjelasan mengenai latihan shalat khusyu’


Tidak ada komentar:

Posting Komentar