Sabtu, 26 Desember 2015

CERPEN

BINTANG TERINDAH
Tak terasa sudah 1 tahun aku menginjakkan kaki di sekolah ini, di sekolah tercinta ini. Sekarang aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Senang rasanya bisa mengikuti perjalanan waktu yang terus berjalan di hidupku. Aku berharap perjalan waktu yang seperti air mengalir ini terus terjadi dalam hidupku.

Suatu pagi, ketika  aku sengaja berangkat kesekolah pagi sekali, mungkin karena aku ingin menikmati udara segar di terowongan menuju kekelas ku.Udara di terowongan yang selalu aku hirup setiap pagi memang memiliki daya tarik tersendiri bagiku, pohon-pohon yang lindung disekitarnya membuatku nyaman, aroma garis bekas hujan tadi malam masih bisa kulihat di dedaunan dan terowongan sekolah ini adalah tempatku untuk merenungi nasib.
Seperti biasanya aku selalu menempati tempat duduk favoritku. Kulihat keadaan kelas masih sepi, mungkin karena masih pagi sekali. Pagi itu aku memutuskan untuk membaca buku yang dibelikan oleh kakakku, karana dia tau sekali kalau aku menyukai kegiatan membaca.
Kalau aku lagi baca buku, sepertinya dunia terhenti bagi ku, bahkan mampu membuat jam dinding di kelasku malu untuk detaknya akan menggangguku. Kalau aku lagi membaca buku teman-teman ku enggan untuk menyapaku, tapi tidak begitu hal nya dengan Bintang. Entah apa yang telah ku perbuat sehingga bintang selalu menggangguku.” Hei Tania, kamu lagi apa ?” tanyanya menarik buku di tanganku sambil memberikan senyum mautnya yang mampu membuat semua cewek di sekolah ini meleleh, tapi itu tidak berlaku bagiku. “Hhiks .... apa kamu nggak liat aku lagi apa? Cepat kembalikan bukuku! Kenapa kamu selalu merusak kesenangan ku, apa itu jadi kebiasaanmu yang selalu mengusik kesenangan orang lain?” kataku padanya dengan nada ketus.
Apa yang salah dengan orang ini tanyaku dalam hati. Tanpa aku sadari ternyata Riska, salah satu sahabatku telah berdiri disamping cowok teraneh yang selalu menggangguku ini.”Hei... apa yang sedang kalian bicarakan guys?” tanyanya polos dengan eksen sok taunya yang tak pernah ketinggalan , “Hei risk, kami tidak sedang membicarakan apapun. Aku lihat dari raut mukamu, kayaknya ada sesuatu baru yang kamu ingin beritahu pada ku ?”seperti biasanya jika ada sesuatu yang menarik perhatiannya pasti ekspresi itu juga akan terpancar dari wajahnya. “ Tadi malam aku menonton berita tentang seorang ilmuwan yang berhasil membuat robot perempuan yang bisa dijadikan teman kencan” katanya dengan semangat yang membara seperti bung tomo yang sedang berseru untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain dia tergila-gila dengan ilmu pengetahuan yang begitu menakjubkan dia juga tergila-gila dengan ilmu tahkyul, aku sendiri juga tidak mengeti dengan hal ini, bagaimana bisa seseorang yang memiliki pengetahuan yang tinggi bisa percaya dengan hal yang tidak mungkin itu ? mungkin itulah yang menarik dari sahabat ku ini, aku sering menyamakannya dengan nenas, kulit nenas itu memiliki duri yang tajam dan didalam kulit itu ia bisa menyembunyikan isinya yang begitu lunak. Sama seperti riska dia sangat antusias diluar tentang ilmu pengetahuan itu menakjubkan tapi di dalam hatinya dia masih percaya hal-hal yang tidak masuk akal bagi pikiranku.
“Benaarkah ? woiii its amazing, but...... bagaimana orang bisa berkencan dengan robot ? bukankah robot tidak bisa bicara?” hey girls jika kalian melihat reaksi yang di tampilkan oleh idola kalian sekarang ini pasti kalian merasa waktu tidak berpihak pada kalian, karena kalian akan melihat reaksi bodoh yang ditampilkannya dengan tampang bego yang dimilikinya, Riska yang melihat bintang bicara seperti itu langsung tertawa-tawa dengan kerasnya, memang tidak seperti gadis lainnya dia juga tidak tertarik dengan bintang, “Heiii kamu tuh bodo atau tolol sich, gini ya Bintang, kalau ilmuwan menciptakan robot itu seperti manusia pasti robot itu diberi pita suara lah supaya robot itu bisa ngomongg. Kamu ada-ada aja sich masak mempertanyakan hal-hal yangg gak bermutu kayak gitu”.
            Aku langsung menyambung apa yang dikatakan riska “Yang dikatakan Riska emang benar, aku juga nonton berita itu kemaren. Heiii bintang apa kamu tidak pernah nonton berita ? oh yaa aku lupa kamu cuma tahu berita tentang bola khan, apa sich yang menarik atau yang bisa kamu dapatklan dari nonton bola?” dia menjawab dengan ekspresi sok cool nya lagi aku bisa gila melihat orang seperti ini setiap hari ,”Tentu sangat bermanfaat bagi kami sebagai pemain bola terkeren di sekolah ini,” riska langsung mengiyakan kata temannya yang satu ini “ Emang iya ada manfaat nya bagi dia sich tan, bukankah dia memenangkan pertandingan kemaren ?” dan Bintang langsung menyela riska “ Memang benar khan, ohhh ya soal pertandingan kemaren, kenapa kamu tidak mengucapkan selamat atas kemenanganku?” tanyanya tapi suaranya kali ini agak ketus, ada apa sich sama anak ini tadi bicaranya baik-baik aja tapi kenapa sekarang begitu menjengkelkan,”Bukankah aku sudah mengatakannya kemaren?” kata Riska yeng menyanggah perkataan bintang”Bukan kamu risk, tapi kamu?” dia menunjuk kearahku tapi aku hanya bisa mengatakan aku?, dan dia mengatakan ya kamu.” Akuu??? Apa pentingnya aku mengucapkan selamat atas kemenangan kamu?  Bukankah anak lain sudah mengucapkannya” aku mengatakan sambil membela diri.
“ Mereka memang sudah mengucapkannya, tapi bagaimana dengan kamu ? apa sich susahnya mengatakan selamat “ bintang mengatakan dengan nada sangat keras, aku hanya kaget mendengar ucapannya, baru pertama kalinya dia marah padaku, dia memang sering marah sama anak perempuan yang selalu mengganggunya tapi sekalipun dia tidak pernah marah pada ku, kenapa kali ini dia marah sama hal yang sepele seperti ini,” Apakah aku harus mengucapkannya? Bukan someone special telah mengucpakannya kepada mu ? “ aku mengatakan ini dengan gugup karena aku takut, saking takutnya kedua mataku mulai berkaca-kaca,”Heiii, apa kamu tidak mengerti ?” dia mengeluarkan suaranya yang begitu keras sehingga semua mata di kelas ini hanya tertuju kepada aku dan bintang, aku tidak peduli mereka memandang aku, yang lebih penting adalah kenapabintang bisa semarah ini kepadaku “ Apa aku harus mengatakan bahwa aku...     aku... ahhh sudahlah kamu memang tidak pernah mengerti “ dia membentak dan meninggalkanku dengan butiran bening yang telah menetes di pipiku, aku hanya bisa melihat sosok nya yang berlalu meninggalkanku. Aku cuma bisa menangis dengan menutup muka dengan kedua telapak tangan dan riska tampak khawatir melihatku. Kucoba tengadahkan kepala, “Tan, kamu nggak apa-apakan,” tanya Riska dengan ekpresi khawatirdan kaget seorang teman yang selalu dia tunjukan bila aku sedang sedih. Aku tidak menjawab apa yang dikatakan riska atau tarikarena semua suara yang kudengar hayalah suara kesunyian , kenapa dadaku begitu sesak ? nafasku juga tercekat ditenggrorokan, kata-kata yang dikatakan bintang tadi mampu membuatku hatiku terasa sakit, dan aku mencoba menghela napas panjang untuk menenangkan diriku.
Tania, tania kata-kata itulah yang mampu membuatku sadar,” Apa kau baik-baik saja tan,?’’ tanya Tari salah seorang sahabatku, dan aku hanya bisa mengatakan aku baik-baik saja kok, lalu Riska dan Tari bergumam tentang sikap bintang  kepadaku, “ Apa ada yang salah dengan otak anak itu? Kenapa dia bisa bersikap seperti itu sama kamu?” tanya tari meminta penjelasan dengan mata memandang lekat ke wajah ku, aku hanya bisa menggelengkan kepalaku yang rasanya hampir pecah,” Bukankah dia menyukaimu? Tapi bagaimana dia bisa bersikap seperti ini ” kata-kata yang diucapkan Riska tadi mampu membuat mata kecil ku ini terbelalak dan tangisan ku juga berhenti karena perkataan itu,” Aaa   aapa yang barusan kamu katakan risk?” kata ku dengan suara  gugup. Entah apa yang sedang dipikirkan teman ku ini hingga sampai kata seperti itu keluar dari mulutnya. Ketika dia menyadari bahwa aku sedang ternganga karena ucapannya tadi, mereka langsung menarikku  ke lorong tempat kami biasanya nongkrong, karena di lorong itu memang sepi. Tari mengatakan kalau perkataan itu memang benar, dia tahu hal ini dari pacarnya. Kalian tahu sendiri khan kalau pacarnya Tari adalah Gilang sahabatnya Bintang, Gilang mungkin tau semuanya tentang Bintang, tapi bukan bearti dia tau perasaan bintang juga khan.  Aku hanya mengatakan mungkin saja Gilang berbohong, kataku pada teman-teman ku. Walaupun aku menyanggah perkataan yang di katakan teman-temanku, tapi entah kenapa hatiku yang tadi nya sakit mulai kembali seperti semula, entah kenapa saat ini aku malah memikirkan Bintang. Arghh kenapa aku malah memikirkannya, apakah aku gila ?.
Karena bel masuk telah berbunyi kami mempercepat langkah kaki. Di dalam berbaris aku mencoba mencari sosok yang telah marah-marah padaku, aku menemukan sosok itu berbaris di belakang Andre sahabat baiknya, sekilas aku melihat kepadanya. Selama sepersekian detik pandangan kami bertemu. Aku mencoba tersenyum kepadanya. Nyebelinnya, dia malah menoleh kearah Andre yang berada di depanku. Ada apa ya sama anak yang satu ini ? kataku dalam hati.
Seperti biasanya kalau pelajaran biologi semua murid tw harus bawo buku pegangan kalau ngggak bawa buku, akan dikeluarkan dari kelas. Tidak seperti pelajaran lainnya, biologi adalah pelajaran yang paling di benci oleh Bintang. Bintang tak pernah membawa buku biologi. Dan seperti biasanya Putri,Valen dan Ocha, genk genit di kelasku akan selalu meminjamkan buku pegangannya untuk bintang. Walaupun mereka terus menyodorkan bukunya kepada bintang, bintang tak akan mengambilnya. Tapi untuk hari ini Bintang yang pinjam buku biologi itu kepada si genk genit. Karena sikap bintang, mereka langsung berteriak histeris seperti manusia yang habis liat setan. Aku yang melihat kejadian hanya bisa menggeleng-geleng kepala.”heeii guys, seperti nya bintang benar-benar menyukai ku ,sekarang dia malah meminjam buku ku”,katanya dengan penuh semangat, gimana nggak semangat orang baru sekali ini di peduliin ama Bintang, saat di bertingkah laku seperti itu teman-teman ku langsung menyindirnya, mendengar sindiran teman ku, genk genit tadi langsung menuju kearah kami, “ heiii, apa yang kamu katakan ? genittt?” Putri langsung mengelurkan kata kasarnya “Emang genitkhan, semua orang juga tau kok kalau kamu tw cewek centil, sok imut, dan yang suka memamerkan kekayaan yang dimiliki oleh orang tua mu !” riska mengeluarkan kalimat itu dengan sangat mulus.
Aku langsung menyadari adanya perubahan atmosfer. Setiap pasang mata memandang kearah riska dan putri sekarang. Aku hanya bisa diam, karena aku pikir belum saatnya aku masuk dalam drama tragis ini.”Kalau punya mulut tw di jaga ya. Pa lho iri dengan kecantikan yang gw miliki? Dan lho juga iri  dengan kekayaan keluarga gw ? oooohhh ya gw tau keluarga lho khan berada dikelas bawah pantas aja!” mendengar ucapan putri tadi riska langsung menampar muka putri. Melihat kejadian ini semua orang terkejut, “ Berani-beraninya lho nampar gw, apa lho bosan hidup?” kata putri sambil berusaha membalas tamparan riska, tapi itu tak berhasil, karena aku telah duluan menahan tangannnya, aku juga tidak sadar kapan aku bisa menangkas tangan orang secepat itu.” Jangan pernah berani lho nampar teman gw di hadapan gw sendiri ingat lho” ntah mukjijat apa yang telah diturunkan Allah saat ini, semua orang ternganga melihat apa yang aku lakukan, bukankah mereka mengenalku dengan sosok seorang putri karena mereka tau bahwa keluargaku selalu memanjakanku dan mendidik ku dengan cara baik-baik, mungkin karena aku putri satu-satunya di keluargaku, tapi aku bukan anak satu-satunya lho, aku memiliki kakak laki-laki. “bukan mksd gw, untuk menyakiti teman lho ini. Lho juga dengarkan bahwa dia mempermalukan gw di hadapan orang ramai.” Putri mengeluarkan tatapan marahnya.” Teman gw yang mempermalukan lho? Apa lho nggak salah? Yang mempermalukan lho tw bukan teman gw tapi diri lho sendiri” kataku dingin.
            Aku tau Putri nggak akan berani membalas perkataanku, bukannya dia nggak berani, tapi dia takut kalau hal ini menjadi bahaya bagi posisi bokapnya di perusahaan milik keluargaku. Aku menyuruh teman-teman ku untuk kembali duduk karena sebentar lagi pak anto guru biologi akan segera kembali,” dasar cewek yang sok pintar, udah tau miskin pake lagak orang kaya lagi” aku milihat ujung bibir Putri melengkung, menyunggingkan senyum kejamnya kearah temanku, melihat kejadiaan ini aku merasa semakin geram melihat wajah sok cantik yang sedang berjalan menuju tempat duduknya,”heiii berhenti?” kataku dengan lantang, aku berusaha mengayunkan tangan suci ku ini menampar muka leader genk genit sekolah ini, tapi tindakan ku kali ini dihentikan oleh sosok pria yang slalu datang untukku saat aku dalam masalah, siapa lagi kalu bukan Andre. Tapi kenapa dia datang pada saat yang tidak tepat bukankah aku tidak membutuhkannya pada saat ini?.” Jangan mengotori tangan sucimu ini, hanya untuk gadis centil seperti dia.” Katanya kepada ku dengan ekspresi seperti pahlawan super yang sedang menyelamatkan orang dalam suatu masalah besar.Ketika aku lagi memandang ekspresi wajah Putri si leader of genk genit, rasanya kepalaku agak sedikit pusing. Tanpa kusadari Bintang lagi memandangi ku sekarang, wajah Bintang samar-samar di kepalaku.
Setelah pelajaran biologi, aku memutuskan untuk merebahkan kepalaku, karena semenjak kejadian tadi kepalaku masih pusing. Melihat kejadian itu teman-temanku langsung khawatir,  karena semenjak pagi tadi aku sudah mengalami banyak kejadian aneh. Semenjak kejadian berkelahi dengan Bintang pagi tadi, dia terus menampilkan ekspresi dinginnya kepadaku, ketika aku mau ngajak dia bicara, dia malah malingin wajahnya ke arah lain. Apa sich yang sebenarnya terjadi? Apa benar bintang menyukaiku? Tapi kenapa dia tidak pernah mengungkapkannya?. Tapi kenapa sejak tadi di dalam pikiran ku hanya ada Bintang, saat melihat wajah bintang saja aku sudah merasakan kenyaman yang luar biasa. Mungkin perkataan  kakakku memang benar, aku akan menyukai lelaki yang sangat aku benci, tapi kalau aku menyukai bintang bearti aku harus bersaing dengan geng genit itu, ihhhh ogah dech. Kenapa aku harus menyukai orang yang sama dengan geng genit itu. Di tengah lamunan aku terkejut, karena ada sosok wajah yang berada sangat dekat dengan wajahku. “Heiii apa yang sedang kamu lakukan?” sambil berusaha menjauhkan wajahku dari wajahnya. “Kamu kenapa sich dari tadi melamun ajha ? kamu lagi mikirin aku ya?” Andre ini memang memiliki PD meter yang lebih tingggi dari pada manusia biasa. Sehingga perkataannya tadi membuat aku dan teman ku ketawa terbahak-bahak. Tapi kenapa dari tadi aku nggak lihat Bintang ya. Biasanya dia juga ngumpul sama aku dan andre disini, tapi kenapa sekarang nggak.
Bel masuk berbunyi, dan anak-anak lain pun masuk ke kelasnya masing-masing. Tapi sampai sekarang bintang juga belum masuk kedalam kelas, sebenarnya anak itu lagi punya masalah apa sich. Karena sekarang mapelnya geografi anak-anak kelas ku pada senang, karena pak Agus guru geo lagi pergi ke luar kota jadi kami bisa mengahabiskan waktu pelajaran ini dengan mengobrol dan menggosip. Saat sekarang ini dipastikan suasana kelas sedang gaduh, tapi lama-kelamaan menjadi sunyi. Aku juga nggak tahu apa penyebabnya, mungkin mulut kawan sekelasku lagi di borgol aja kali, dan kunci borgolnya kebawa dech sama Pak Agus keluar kota.
Tapi nggak mungkin banget khan, Pak Agus borgol mulut mereka, bisa di bawa ke komnas HAM Pak Agus. Tapi di tengah-tengah kesunyian ini aku masih bisa melihat dua insan lagi mejeng di depan kelas, karena kedua insan inilah kelas menjadi sepi. Sebenarnya apa yang mereka lakukan, aku juga tak mengerti sepertinya aku juga tersihir oleh mereka.
“Bintang, aku tw udah janji ama semua temanku, bahwa aku sama kamu akan jadian setelah kemenang pertandingan bola kemaren. Please Bintang terima aku, hanya untuk satu mingggu saja... atau hanya untuk satu hari saja ....” sebenarnya masih banyak perkatan yang keluar dari mulut putri, tapi perkataan itu tidak bisa terserap oleh kepalaku. Bukan Putri yang menjadi objek penglihatan ku sekarang tapi adalah sosok yang berada di sebelah putri yang sedang menunduk. Ketika sosok itu mengangkat kepalanya dan ketika matanya bertemu dengan mataku, nafasku langsung tercekat karena saking terkejutnya orang itu adalah Bintang, beribu  pertanyaan menghujam di kepalaku , apa sebenarnya terjadi antara Putri dan Bintang?  Dan apa yang sedang mereka bicarakan ?  dan pertanyaan yang ada di kepalaku ini mampu membuatku merasa pusing, sekarang di kepalaku dunia terasa berputar-putar seperti putaran jarum jam yang tak akan pernah berhenti. Dan aku hanya bisa mendengar suara kecemasan teman-temanku, tapi suara yang aku dengar hanya samar-samar.
Aku membuka kedua mataku, nafasku terengah-engah, jantungku berdebar-debar, dan tubuhku gemetaran. Apa yang baru saja terjadi padaku, kenapa kepala ku pusing sekali. Setelah perasaan aku mulai tenang, kulayangkan pandangan ke sekelilingku. Sesaat  aku tidak bisa mengingat aku dimana, lalu ingatanku mulai mengalir saat mataku mulai membiasakan diri untuk melihat di sekelilingku, aku berada di UKS sekolah. Tapi pandangan ku terhenti, saat melihat Bintang duduk di samping tempat tidur ini. Kenapa dia disini ? tanya ku dalam hati.
Ketika aku coba mengingat kejadian yang telah terjadi sebelum aku tergeletak di kasur lusuh ini. Aku baru menyadari peristiwa waktu Putri dan Bintang berada di depan kelas, tapi kenapa dia sedang menungguiku,”Sedang apa kamu disini?” tanya ku ketus, dia hanya memandangiku dan tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya, aku yang dipandangi merasa terganggu dengan sikap aneh anak ini,”Tania, maafin aku.” Katanya sambil menundukkan kepala,” kenapa minta maaf sama aku? Emangnya kamu pernah buat salah apa sama aku?” kata-kataku itu mampu membuat nya terdiam, apa ada yang salah dengan kalimat ku barusan, “Ohhh ya. Soal kejadian di kelas tadi, sebenarnya apa yang terjadi antara kamu dan Putri?” aku mencoba memberanikan diri untuk menanyakan hal ini.
Awal-awalnya dia hanya diam, tapi akhirnya dia menceritakan semuanya. Hal ini berawal ketika pertandingan sepak bola SMAku kemaren. Kalau di lapangan tw bintang memang jadi pusat perhatian semua orang sesuai dengan namanya “BINTANG”, selain juga ganteng dia khan juga kapten bola. Pas di akhir permainan semua teman sekelas ku berkumpul untuk mengucapkan selamat kepadanya, berhubung aku tidak bisa hadir karena hari itu aku harus menemani kakakku untuk berbelanja untuk keperluannya selama di luar negeri. Di hari itulah Putri mengumumkan kepada teman-teman semua bahwa dia akan nembak bintang jadi pacarnya. Dan di hari itu juga Bintang mencari ku, tapi tak ada seorang pun yang tau, begitu juga teman-temanku, karena aku langsung meninggalkan mereka ketika mobil kakakku telah datang menjeputku.
“Ohhh jadi begitu ceritanya, jadi yang ditembak itu kamu bukan Putri”. Entah kenapa sejak Bintang menceritakan semuanya perasaan ku menjadi tenang. Tapi melihat aku senyum-senyum sendiri Bintang malahgeleng-geleng kepala, apa di pikirannya sekarang dia mengatakan kalau aku adalah cewek aneh. “ Tania, kok kamu nggak nanya sama aku sich, kenapa aku nyariin kamu pas waktu itu.” Baru kali ini aku lihat Bintang bicara dengan nada rendah dan lembut seperti itu. Bukannya itu pertama kalinya dia berkata lembut ke arahku, tapi kali ini aku merasa tersentuh dengan perkataannya.”Ooo waktu itu kenapa kamu nyariin aku?” ,” Aku ingin mengatakan sesuatu kepada kamu Tania, bahwa aku sayang kamu tan,”kata Bintang sambil memegang kedua tanganku, aku yang mendengar ucapan itu langsung kaget, tapi kenapa bintang bilang sayang sama aku, “Bukannya kamu sekarang pacarnya putri?”, tanyaku sambil menunduk.”Aku udah nolak dia kok”katanya menyanggah pertanyaan yang aku lontarkan kepadanya,”Tan, lihat aku. Dengerin aku juga ya... aku tuh sayang bangat sama kamu. Aku udah lama bangaet suka sama kamu tan, dan itu udah hampir setahun, tan! Jadi sekarang jawab yang jujur aja.”Bintang berhenti ngomong tapi aku Cuma tersenyum.
“Jawab apa?” tanyaku singkat.”Mmm.... tan,  boleh ngggak aku jadi cowokmu?” aku Cuma diam, untuk kesekian kalinya aku tertegun melihat cowok ini, cowok yang super cuek kayak bintang bisa jadi seromantis ini, “ Kamu mau khan jadiin aku cowokmu?” kali ini aku Cuma menunduk. Kemudian mengangguk pelan. Melihat gerakan kepalaku itu Bintang langsung loncat-loncat kegirangan kenapa dia selalu menampilkan gaya seperti cacing kepanasan saat dia lagi bahagaia. Aku yang melihatnya seperti itu hanya bisa tersenyum, karena dia adalah Bintang terindah yang dianugerahkan tuhan untukku.
BY: TESSI ELZAR

                                                                                                X.7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar